Selasa, 07 Januari 2014
TATA CARA MEMEGANG BURUNG YANG BENAR
Mungkin yang saya sampaikan ini adalah informasi yang kurang begitu penting buat para pecinta burung karena saya yakin sudah banyak para pecinta burung yang sudah tau tata cara memegang burung yang baik.
Mungkin di antara pecinta burung juga masih ada yang kurang tau mengenai hal ini maka akan saya sampaikan bagaaimana tata cara memegan burung yang baik dan benar:
Berikut adlah tata cara memegang burung yang baik :
• Jika Anda memegang burung kecil seperti kenari, murai batu dan anis merah, upayakan memegangnya dari bagian atas burung dan telapak tangan berada di punggung burung, sementara dua jari (telunjuk dan tengah) mengapit leher, seperti kita memegang ulekan cobek namun menjepitkan jari tengah dan telunjuk seperti sedang memegang rokok.
• Sementara untuk burung jenis besar seperti kakatua, burung hantu dan elang, pegang bagian kepala dengan tangan satu. Jika burung paruh atau kaki tajam, bisa menggunakan handuk atau paper towel. Sementara tangan satunya memegang kaki. Sedangkan untuk bagian sayap, bisa minta bantuan orang lain.
• Jika Anda ingin menggunakan sarung tangan untuk memegang, sebaiknya yang bukan berbahan kulit atau plastik tebal. Dan jangan menangkap burung secara tiba-tiba karena burung bisa panik dan stres berat. Menggunakan sarung tangan tebal akan membuat tangan kehilangan sensitivitas sehingga genggaman bisa terlalu kuat dan bisa menyebabkan kematian burung secara mendadak, seperti burung tercekik.
• Disarankan pula untuk memegang burung di tempat tertutup sebagai antisipasi jika burung terlepas dari tangan, dia tidak akan pergi ke mana-mana.
• Burung liar atau sedang meronta, akan cepat sekali naik suhu tubuhnya (hyperthermic). Oleh karena itu jika pemeriksaan atau perawatan burung akan memakan waktu lama, maka setelah burung dapat dikuasai, maka handuk, paper towel atau sarung pelapis tangan segera dilepas untuk mengurangi terjadinya hyperthermic.
Demikian tadi sekedar berbagi informasi saja mengenai tata cara memegang burung yang baik, semoga bisa menambah wawasan kita mengenai perwatan burung, semoga bermanfaat.
KENAPA INDUKAN TIDAK MAU BERTELUR
mempengaruhi Murai Batu. Tentang suasana sekitar kandang maka kita pastikan Murai Batu tenang dalam kandangnya dalam artian Murai Batu tidak terganggu
dengan hewan-hewan seperti tikus, tokek, cicak, kucing, kecoak atau
hewan pengganggu
lainnya. Kandang Murai Batu juga harus dalam keadaan terjaga
kebersihannya, yang perlu kita perhatikan di sini adalah rutinitas kita
membersihkan kandang dari sisa-sisa makanan yang jatuh karena kalau sisa
makanan basah tidak segera di bersihkan maka akan busuk dan mengundang
penyakit. Hal yang tidak kalah pentingnya untuk kita perhatikan adalah
kualitas makanan Murai Batu yaitu menunjang komposisi nutrisi untuk Murai Batu birahi atau berkembang biak. Makanan utama tersebut adalah kroto, jangkrik. Begitu pula kualitas indukan
juga akan sangat mempengaruhi penangkaran Murai Batu, kalau kita akan
menangkarkan Murai Batu maka memilih indukan jangan sampai di bawah usia 1
tahun karena kalau misalnya kita menangkarkanMurai Batu pada usia
sekitar 8 bulan maka ada 2 kemungkinan yang pertama gagal karena Murai Batu belum matang untuk bereproduksi dan kemungkinan yang kedua akan
Birahi dan menetas tetapi anakan kurang bagus. Kondisi kesehatan Murai Batu perlu juga kita perhatikan agar Murai Batu cepat Birahi karena
kalau kondisi Murai Batu Sakit.
Langganan:
Postingan (Atom)